Senin, 3 November 2025
Polemik Soeharto Pahlawan Nasional

Pahlawan Nasional Soeharto? KIKA Ingatkan Luka Trisakti hingga Tanjung Priok

Ada 40 tokoh diusulkan jadi pahlawan nasional

Sabtu, 1 November 2025 - 16:11

SOEHARTO - Potret Soeharto di uang kertas/ Pexels

MEGAPOLITIK.COMKaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA) menyampaikan penolakan tegas terhadap rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan Presiden Soeharto, yang memimpin Indonesia selama lebih dari tiga dekade (1966–1998).

Menurut KIKA, usulan ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap semangat reformasi, sekaligus menjadi luka baru bagi para korban pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa Orde Baru.

“Kami menolak wacana ini karena jelas bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. Soeharto bukan figur kepahlawanan, tetapi simbol kekerasan negara yang meninggalkan budaya KKN, pembungkaman kebebasan pers, dan pelemahan institusi demokrasi,” ujar pihak KIKA dalam keterangannya diterima redaksi Megapolitik.com

Mereka menekankan, selama rezim Orde Baru, kekuasaan dijalankan dengan praktik represif, mulai dari kekerasan negara hingga pembungkaman kebebasan berpikir, serta praktik korupsi sistemik yang merugikan rakyat.

Sejumlah peristiwa pelanggaran HAM berat terjadi di bawah pemerintahan Soeharto, termasuk peristiwa 1965–1966, Tragedi Tanjung Priok (1984), Talangsari Lampung (1989), Operasi Militer di Aceh (1989–1998), serta penghilangan paksa aktivis pada 1997–1998. Tragedi Trisakti, Semanggi I & II, kerusuhan Mei 1998, hingga pembunuhan Dukun Santet menjadi catatan kelam lain yang membekas dalam sejarah bangsa.

Selain itu, Transparency International menobatkan Soeharto sebagai salah satu pemimpin paling korup di dunia, dengan estimasi penggelapan dana publik mencapai US$15–35 miliar.

KIKA juga menyoroti kontradiksi moral dalam wacana pemberian gelar ini.

Di satu sisi, Soeharto diusulkan sebagai pahlawan, sementara Marsinah, buruh perempuan yang menjadi simbol perjuangan keadilan dan korban kekerasan negara, juga diusulkan untuk gelar serupa.

“Menjadikan Soeharto sebagai pahlawan, sementara Marsinah adalah korban dari sistem represif yang ia bangun, adalah ironi sejarah. Ini melecehkan perjuangan kemanusiaan dan keadilan,” tegas KIKA.

Selain itu, fakta sejarah menunjukkan bahwa pada 2023, pemerintah melalui Presiden Joko Widodo mengakui 12 pelanggaran HAM berat masa lalu, sebagian besar terjadi di era Orde Baru.

Hal ini semakin menegaskan bahwa Soeharto bukan figur yang layak dijadikan simbol kepahlawanan.

Menurut KIKA, pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto berpotensi menjadi penghinaan terhadap reformasi dan nilai-nilai demokrasi yang diperjuangkan rakyat sejak 1998.

KIKA menekankan pentingnya memori sejarah yang akurat.

Pendidikan sejarah harus mencerminkan kebenaran dan mencegah glorifikasi pelaku pelanggaran HAM.

Negara diingatkan untuk mengakui dan menuntaskan pelanggaran masa lalu, sekaligus memberikan keadilan bagi para korban.

“Bangsa yang melupakan luka sejarahnya akan kehilangan arah moral. Menjadikan Soeharto pahlawan berarti memutihkan pelanggaran negara dan melecehkan ingatan para korban,” kata KIKA.

Organisasi ini juga mengajak civitas akademika, masyarakat sipil, dan generasi muda untuk mempertahankan semangat reformasi, menolak normalisasi kekuasaan otoriter, dan menegakkan nilai-nilai demokrasi yang telah diperjuangkan selama lebih dari dua dekade.

“Kami berdiri bersama korban, keluarga korban, dan seluruh masyarakat yang memperjuangkan keadilan serta kebebasan akademik,” pungkas pihak KIKA.

 

Sebagai informasi, Kementerian Sosial mengusulkan sebanyak 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional, termasuk aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah.

Terdapat pula nama Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid.

Proses pengusulan nama pahlawan nasional itu dijelaskan, berawal dari masyarakat melalui Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD).

Data 40 nama tokoh ini kemudian diserahkan ke Kementerian Kebudayaan untuk selanjutnya diproses dan dipilah, lalu akan diserahkan lagi ke Presiden Prabowo Subianto. 

Berikut daftar nama 40 tokoh yang diusulkan sebagai Pahlawan Nasional 

Usulan Baru 2025

  1. KH. Muhammad Yusuf Hasyim - Jawa Timur
  2. Demmatande - Sulawesi Barat
  3. KH. Abbas Abdul Jamil - Jawa Barat
  4. Marsinah - Jawa Timur

Usulan Tunda 2024

  1. Hajah Rahmah El Yunusiyyah - Sumatra Barat
  2. Abdoel Moethalib Sangadji - Maluku
  3. Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin - DKI Jakarta
  4. Letkol (Anumerta) Charles Choesj Taulu - Sulawesi Utara
  5. Mr. Gele Harun - Lampung
  6. Letkol Moch. Sroedji - Jawa Timur
  7. Prof. Dr. Aloei Saboe - Gorontalo
  8. Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng - Jawa Tengah
  9. Mahmud Marzuki - Riau
  10. Letkol (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar - Aceh
  11. Drs. F.X. Seda - Nusa Tenggara Timur
  12. Andi Makkasau Parenrengi Lawawo - Sulawesi Selatan
  13. Tuan Rondahaim Saragih - Sumatra Utara
  14. Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma - Jawa Barat
  15. KH. Wasyid - Banten
  16. Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati - Jawa Tengah

Usulan Memenuhi Syarat (diajukan kembali 2011-2023)

  1. Syaikhona Muhammad Kholil - Jawa Timur
  2. KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) - Jawa Timur
  3. H.M. Soeharto - Jawa Tengah
  4. KH. Bisri Syansuri - Jawa Timur
  5. Sultan Muhammad Salahuddin - Nusa Tenggara Barat
  6. Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf - Sulawesi Selatan
  7. H.B. Jassin - Gorontalo
  8. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja - Jawa Barat
  9. M. Ali Sastroamidjojo - Jawa Timur
  10. dr. Kariadi - Jawa Tengah
  11. R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesoemo - Jawa Tengah
  12. Basoeki Probowinoto - Jawa Tengah
  13. Raden Soeprapto - Jawa Tengah
  14. Mochamad Moeffreni Moe'min - DKI Jakarta
  15. KH. Sholeh Iskandar - Jawa Barat
  16. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli - Sumatra Barat
  17. Zainal Abidin Syah - Maluku Utara
  18. Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy - Maluku
  19. Chatib Sulaiman - Sumatera Barat
  20. Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri - Sulawesi Tengah

(tam)

 

 

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id