MEGAPOLITIK.COM - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dalam menjalankan pemerintahan. Hal ini diungkapkan oleh adiknya, Hashim Djojohadikusumo, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Dalam acara Natal Nasional Partai Gerindra di Gereja Tiberias, Bekasi, Sabtu (18/1), Hashim mengungkapkan bahwa godaan berupa sogokan sempat menghampiri Prabowo maupun dirinya. Namun, keduanya dengan tegas menolaknya.

"Saya menyaksikan, Pak Prabowo menyaksikan, apa yang terjadi saat kita dalam kekuasaan, datang godaan. Pak Prabowo cerita sama saya, dia sudah beberapa kali sudah mau (hendak) disogok, saya terus terang saja, saya bersaksi saya juga mau (hendak) disogok," ungkap Hashim.

Hashim menilai tantangan serupa kerap muncul bagi Gerindra yang saat ini berada dalam lingkaran kekuasaan.

Namun, ia meyakini pengalaman politik partai tersebut menjadi modal penting untuk menghadapi godaan serupa di masa depan.

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia 100 hari pada 28 Januari 2025.

Dalam kurun waktu tersebut, berbagai janji politik telah disampaikan oleh Prabowo, termasuk dalam acara Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (16/1).

Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan visinya untuk mempercepat transformasi di berbagai sektor strategis, antara lain:

Prabowo menyatakan bahwa pemerintahannya membutuhkan waktu enam bulan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang optimal.

Ia meminta publik bersabar untuk merasakan dampak dari program-program strategis pemerintah.

“Baru tiga bulan kami bekerja. Tunggu, sabar sedikit. Pada bulan kelima atau keenam, Anda akan merasakan perubahan yang signifikan,” ujarnya.

Prabowo mengungkapkan optimisme terkait kinerja para menterinya di Kabinet Merah Putih. Ia menjanjikan bahwa pemerintahannya akan menghadirkan kejutan besar dalam beberapa bulan ke depan.

"Kita akan bikin kejutan-kejutan besar di minggu-minggu dan bulan-bulan yang akan datang,” tegasnya.

Presiden Prabowo menargetkan swasembada pangan dapat dicapai lebih cepat dari yang direncanakan. Ia optimistis hasil kerja kabinetnya akan mempercepat pencapaian target tersebut.

““Target kita semakin jelas, swasembada pangan kita rencanakan 4 tahun. Ternyata kita akan kaget, jauh sebelum 4 tahun kita sudah swasembada pangan,” katanya.

Prabowo juga menyoroti pentingnya pengelolaan energi terbarukan.

Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara mandiri energi melalui investasi yang tepat.

"Kita akan miliki energi terbarukan yang utuh dan yang substansial” jelasnya.

Dalam pidatonya, Prabowo menggarisbawahi pentingnya pengelolaan anggaran negara yang efisien dan bebas pemborosan.

Ia menegaskan bahwa pemerintahan saat ini tidak akan memberi ruang bagi praktik manipulasi anggaran.

“Saya paham banyak, saya paham bahwa setiap organisasi apalagi yang sudah terbiasa bertahun-tahun dengan praktik-praktik tidak efisien pemborosan akan berusaha untuk mengakal-akali kita. Saudara-saudara, teknik akal-akalan itu semua saya paham,” ujarnya. (tam)