Kamis, 30 Oktober 2025
Gubernur Maluku Utara

Dari Nikel hingga Emas, Ini 6 Perusahaan Tambang Milik Sherly Tjoanda Gubernur Maluku Utara

Perusahaan Tambang Milik Sherly Tjoanda

Rabu, 29 Oktober 2025 - 18:27

PERUSAHAAN - 6 perusahaan tambang milik Sherly Tjoanda di Maluku Utara, menurut laporan JATAM/ Foto: IST

MEGAPOLITIK.COM - Maluku Utara kini menjadi salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia, didorong oleh ledakan industri tambang nikel dan mineral. 

Di balik perkembangan tersebut, nama Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda ikut menjadi sorotan publik.  

Namanya bahkan masuk dalam jajaran gubernur terkaya di Indonesia

Dalam data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Sherly Tjoanda tercatat mencapai sekitar Rp 709 miliar, dengan aset tanah dan bangunan senilai lebih dari Rp 201 miliar dan surat berharga senilai sekitar Rp 245 miliar.

Sebelum menjabat sebagai kepala daerah, Sherly dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki jaringan bisnis di berbagai sektor, termasuk pertambangan.

Menurut laporan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Sherly Tjoanda diketahui memiliki keterkaitan dengan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang tambang, dari nikel hingga kehutanan.

Berikut adalah enam perusahaan tambang yang diketahui miliki keterkaitan dengan Sherly Tjoanda:

1. PT Indonesia Mas Mulia

PT Indonesia Mas Mulia merupakan perusahaan tambang emas dengan luas konsesi sekitar 4.800 hektare yang berlokasi di Desa Yaba, Kecamatan Bacan Barat Utara, Halmahera Selatan.

Perusahaan ini memiliki izin SK Gubernur Maluku Utara Nomor 502/5/DPMPTSP/X/2018.

2. PT Amazing Tabara

PT Amazing Tabara bergerak di sektor tambang emas dengan konsesi seluas sekitar 4.655 hektare yang tersebar di Desa Sambiki, Aer Mangga, dan Anggai, Kecamatan Pulau Obi, Halmahera Selatan. 

Izin usaha pertambangan diberikan melalui IUP Nomor 502/7/DPMPTSP/2018.

Konsesi perusahaan kemudian dilaporkan dicabut pada April 2022, dan nama almarhum suami Sherly, Benny Laos, tercatat sebagai pemegang saham mayoritas. 

3. PT Bela Sarana Permai

PT Bela Sarana Permai mengelola pasir besi dan mineral pengikut di wilayah Desa Woi, Kecamatan Obi Timur, Halmahera Selatan, dengan luas konsesi sekitar 4.290 hektare dan IUP Nomor 502/6/DPMPTSP/XI/2018. 

4. PT Karya Wijaya

PT Karya Wijaya bergerak di sektor pertambangan nikel dengan luas konsesi sekitar 500 hektare yang terletak di Tanjung Ueboelie, Pulau Gebe, Halmahera Tengah, IUP Nomor 502/34/DPMPTSP/XII/2020.

Saham perusahaan terbagi dengan Benny Laos memegang 1.625 lembar dan Sherly Tjoanda sebagai Komisaris Utama memegang 750 lembar.

5. PT Bela Kencana

PT Bela Kencana bergerak di sektor nikel dengan luas konsesi sekitar 6.134 hektare di Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan, IUP Nomor 214.3/KPTS/MU/2016.

Perusahaan ini kemudian dilaporkan dicabut izinnya pada Maret 2022.

6. PT Bela Berkat Anugerah 

PT Bela Berkat Anugerah merupakan perusahaan yang bergerak di sektor kayu bulat (IUPHHK‑HA) dengan luas konsesi sekitar 33.880 hektare di Pulau Bacan, Halmahera Selatan.

Berlokasi di Maluku Utara

Dalam laporan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) yang dikutip dari PintasSatu.com seluruh perusahaan yang disebut memiliki keterkaitan dengan Sherly Tjoanda tercatat beroperasi di wilayah Maluku Utara

Aktivitas pertambangan tersebut tersebar di Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, serta Pulau Obi dan Halmahera Selatan. 

Beberapa perusahaan tambang di antaranya mengelola lahan tambang nikel dan emas dengan luas konsesi yang bervariasi, mulai dari ratusan hingga ribuan hektar. 

JATAM mencatat bahwa lokasi-lokasi tambang itu masuk dalam wilayah yang kaya sumber daya mineral dan menjadi bagian dari rantai produksi industri nikel nasional.

Mayoritas Saham Perusahaan Milik Sherly Tjoanda

Menurut laporan JATAM, sejumlah perusahaan tambang yang terhubung langsung dengan Sherly Tjoanda menunjukkan pola di mana beliau atau keluarga memiliki atau menguasai mayoritas saham.

Enam perusahaan tambang milik Sherly Tjoanda yang disebutkan antara lain PT Indonesia Mas Mulia, PT Amazing Tabara, PT Bela Sarana Permai, PT Karya Wijaya, PT Bela Kencana, dan PT Bela Berkat Anugerah. 

Di sana ditegaskan bahwa meskipun beberapa izin sudah dicabut, kondisi kepemilikan saham perusahaan tambang mayoritas ini mengonfirmasi bahwa Sherly Tjoanda dalam kapasitas sebagai gubernur sekaligus memiliki posisi sebagai pebisnis ekstraktif. (daf)

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id