Kamis, 30 Oktober 2025

Daftar Negara dengan Jumlah Miliarder Terbanyak di Dunia 2025: AS Masih Tak Tertandingi

Hampir 40% dari total miliarder dunia ada di AS

Rabu, 29 Oktober 2025 - 11:11

PERSENTASE MILIARDER DUNIA - Dunia kini mencatat total sekitar 60 juta miliarder pada tahun 2025, menurut laporan terbaru UBS Global Wealth Report 2025/ IG @geopolitical.guy

MEGAPOLITIK.COM -  Dunia kini mencatat total sekitar 60 juta miliarder pada tahun 2025, menurut laporan terbaru UBS Global Wealth Report 2025. 

Dari jumlah tersebut, lebih dari setengahnya berasal hanya dari empat negara: Amerika Serikat, China, Jepang, dan Prancis.

Laporan ini memberikan gambaran menarik tentang distribusi kekayaan global dan bagaimana peta miliarder dunia berubah dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan pemulihan ekonomi pascapandemi dan pertumbuhan sektor teknologi serta investasi aset digital.

Amerika Serikat Masih Jadi Rumah bagi Separuh Miliarder Dunia

Amerika Serikat menempati posisi teratas sebagai negara dengan miliarder terbanyak, yakni 23,8 juta orang atau hampir 40% dari total miliarder dunia.

Dominasi AS ini tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan perusahaan teknologi, pasar saham yang stabil, serta tingginya nilai aset properti dan investasi individu.

Dengan Silicon Valley sebagai pusat inovasi global, serta keberadaan raksasa-raksasa seperti Apple, Microsoft, Tesla, dan Nvidia, kekayaan individu di Amerika terus meningkat.

Fenomena ini juga memperlebar jurang antara kelas menengah dan kalangan ultra-kaya di negeri Paman Sam.

PERSENTASE MILIARDER DUNIA - Dunia kini mencatat total sekitar 60 juta miliarder pada tahun 2025, menurut laporan terbaru UBS Global Wealth Report 2025/ IG @geopolitical.guy

 

China dan Jepang Menyusul di Posisi Kedua dan Ketiga

Di posisi kedua, China memiliki sekitar 6,3 juta miliarder, menunjukkan kebangkitan ekonomi negeri itu meski diwarnai tantangan seperti perlambatan sektor properti dan kebijakan regulasi teknologi yang ketat.

Meskipun pertumbuhan melambat dibanding satu dekade lalu, kelas menengah-atas China terus berkembang, terutama di kota-kota besar seperti Shanghai, Beijing, dan Shenzhen.

Sementara itu, Jepang menduduki peringkat ketiga dengan 2,7 juta miliarder. Stabilitas ekonomi dan budaya investasi jangka panjang menjadi faktor utama yang menjaga jumlah orang kaya di Jepang tetap tinggi, meski pertumbuhan ekonominya tidak secepat negara-negara Asia lainnya.

 

Eropa Masih Kuat: Prancis, Jerman, dan Inggris Bersaing Ketat

Di kawasan Eropa, Prancis muncul sebagai negara dengan miliarder terbanyak yakni 2,9 juta orang, disusul oleh Jerman dan Inggris yang masing-masing mencatat 2,7 juta dan 2,6 juta miliarder.

Peningkatan ini didorong oleh kebangkitan sektor industri mewah, energi hijau, dan pariwisata pascapandemi.

Merek-merek seperti LVMH, Chanel, dan Hermès, misalnya, berkontribusi besar terhadap akumulasi kekayaan individu di Prancis.

Selain itu, Eropa juga menjadi rumah bagi beberapa negara kecil yang berperan besar dalam finansial global, seperti Swiss (1,1 juta miliarder) dan Belgia (549 ribu miliarder), di mana sistem perbankan dan investasi berperan penting dalam menjaga stabilitas aset pribadi warga.

Asia Pasifik Naik Daun

Selain China dan Jepang, beberapa negara Asia juga mencatat peningkatan signifikan. Australia memiliki sekitar 1,9 juta miliarder, disusul Korea Selatan (1,3 juta) dan India (917 ribu).

Menariknya, wilayah-wilayah kecil seperti Hong Kong (647 ribu), Taiwan (759 ribu), dan Singapura (331 ribu) tetap konsisten sebagai pusat finansial regional dengan konsentrasi kekayaan tinggi per kapita.

Lonjakan jumlah miliarder di Asia menunjukkan transformasi ekonomi dari berbasis industri menjadi berbasis inovasi dan teknologi finansial.

Banyak investor muda kini beralih ke aset digital dan startup, mencerminkan pergeseran generasi dalam cara membangun kekayaan.

Ketimpangan Global Masih Lebar

Dari total 60 juta miliarder di dunia, lebih dari 40 juta di antaranya berasal dari negara-negara maju.

Sementara itu, negara-negara berkembang masih berjuang meningkatkan akses ekonomi dan pemerataan aset.

Data UBS Global Wealth Report 2025 menegaskan bahwa peta kekayaan dunia masih sangat timpang.

Namun, tren globalisasi ekonomi dan adopsi teknologi baru diprediksi akan mendorong munculnya jutaan miliarder baru dari kawasan Asia Tenggara dan Afrika dalam dekade mendatang. (tam)

 

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id