Sabtu, 23 Agustus 2025
Perang Iran - Israel

AS Ikut Cawe-cawe di Konflik Israel - Iran, Menlu Seyed Abbas: Kami Akan Membalas

Minggu, 22 Juni 2025 - 17:13

RAPAT - Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi (berkacamata)/ IG @araghchi

MEGAPOLITIK.COM -  Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, pada Minggu (waktu setempat) mengecam keras serangan udara Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran.

Serangan ini menandai keterlibatan langsung AS dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel, yang kini berisiko berkembang menjadi perang regional atau bahkan internasional.

"Iran berhak mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya," tegas Araghchi, melansir dari Newsweek.

Mengapa Ini Penting

Tanggapan Iran atas aksi militer AS akan menjadi penentu arah konflik ke depan.

Opsi yang dimiliki Teheran mencakup pembalasan terhadap pasukan AS di Timur Tengah, mengganggu jalur pasokan minyak global, hingga mempercepat program nuklirnya yang kontroversial.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah memperingatkan bahwa akan ada aksi militer lebih lanjut jika Iran tidak memilih jalan damai.

Ia juga menegaskan bahwa jika Iran tak bersedia membatasi program nuklirnya melalui jalur diplomasi, maka tindakan militer akan jadi pilihan.

AS dan Israel menuding Iran tengah mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang berulang kali dibantah oleh Teheran.

 

Serangan yang Picu Krisis

Dalam unggahan di platform X (dulu Twitter), Araghchi menyebut serangan AS sebagai "pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT)" — sebuah perjanjian global yang bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir.

"Apa yang terjadi pagi ini sangat keterlaluan dan akan meninggalkan konsekuensi jangka panjang. Setiap anggota PBB seharusnya merasa khawatir atas tindakan kriminal dan tanpa hukum ini," kata Araghchi.

Presiden Trump menyatakan bahwa AS telah "berhasil besar" dalam menghancurkan tiga fasilitas pengayaan nuklir utama Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Menurut Fox News, bom penghancur bunker dijatuhkan oleh pesawat siluman B-2 di Fordow, sementara Natanz dan Isfahan diserang menggunakan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam AS.

Media semi-resmi Iran, Mehr News Agency, melaporkan bahwa seluruh fasilitas tersebut telah dikosongkan sebelum serangan terjadi.

Reaksi Dunia dan Dampaknya

Kementerian Luar Negeri Iran menuding AS sebagai rezim provokatif dan pelanggar hukum yang harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensi berbahaya dari serangan ini.

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) juga menyayangkan sikap diam Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terhadap tindakan AS, dan menegaskan bahwa program nuklir damai Iran tidak akan dihentikan.

“Meskipun penuh konspirasi dan serangan dari musuh, kami tidak akan membiarkan industri nasional ini—yang dibangun dari pengorbanan para martir nuklir—tersesat dari jalur damai,” tegas AEOI.

Apa Selanjutnya?

Kini, semua mata tertuju pada keputusan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei — apakah Iran akan membalas serangan AS atau memilih melanjutkan jalur diplomatik.

Reaksi dari Rusia dan China, dua sekutu dekat Iran, juga diperkirakan akan sangat mempengaruhi arah konflik.

Jika ketegangan tak segera mereda, Timur Tengah berisiko masuk ke dalam eskalasi konflik berskala besar yang akan berdampak pada stabilitas global. (tam)

 

Populer
recommended
Jangan Lewatkan
Our Networks
Member of mediaemas.id